JEJAK SEKINCAU: JERAT SATWA SEKINCAU

Jejak Sebelumnya: Tawa Riang Anak Sekincau

 

Hari kedua yaitu tanggal 16 Juli 2018 kami memulai perjalanan kami untuk mengetahui lebih dalam lagi potensi-potensi dari Gunung Sekincau yang masih tersembunyi. Kami memulai perjalanan pada pukul 08.20 WIB dengan medan yang pertama kali dilewati adalah perkebunan kopi yang membentang dari kiri sampai kanan. Tidak lama setelah kami berangkat kami bertemu dengan patok yang menandakan area TNBBS. Perjalanan yang dirasa tidak mudah dilalui karena jalur pendakian yang tertutup atau alam menghilangkan jalur yang ada, karena hutan Gunung Sekincau yang masih asri dan sangat indah. Setelah jalur perkebunan kopi yang telah kami lewati kami mulai memasuki daerah hutan dengan pintu awal yang berupa semak belukar yang berduri. Semak-semak ini sangat rapat sekali dan butuh bantuan tangan untuk menerobos masuk ke dalam. Akhir dari semak belukar ini kami melakukan istirahat dan memasang penunjuk arah yang pertama pada pukul 10.35 WIB.

Gambar 1. Briefing Sebelum Keberangkatan
Gambar 2. Foto Bersama Sebelum Keberangkatan
Gambar 3. Patok Batas Area TNBBS dengan Perkebunan Warga

Setelah istirahat telah kami sudahi kami melanjutkan perjalanan kami dan tak lama berselang kami menemukan kotoran dari hewan. Kotoran itu berasal dari rusa yang telah diidentifikasi oleh Bang Subali, selaku tim keamanan dari resort Gunung Sekincau. Tanaman di sekitar kanan dan kiri masih semak setelah memasuki pintu rimba. Pohon rotan pun ikut menghiasi perjalanan kami yang membuat tangan sedikit tergores durinya walaupun sudah hati-hati. Olehkarena itu, sangat di himbau untuk memakai baju lengan panjang ketika mendaki Gunung Sekincau untuk meminimalisir tergores oleh duri dari semak belukar dan duri pada pohon rotan. Ketika kami melihat lahan yang datar dan agak sedikit luas untuk beristirahat kami memutuskan untuk istirahat dan memasang tanda pos 1, dikarenakan tempat yang cocok untuk beristirahat.

Gambar 4. Kotoran Rusa yang Masih Baru

Sepanjang jalan dari pos 1 hingga kami memasang tanda untuk pos 2 kami banyak menemukan kotoran-kotoran hewan yang lain dan menemukan jejak dari hewan yang berada di hutan Gunung Sekincau, mulai dari jejak kaki, sisik ular dan cakaran dari hewan-hewan. Jalur Gunung Sekincau terbilang curam, karena dari resort hingga puncak jalur landainya sangat langka yang ada hanya tanjakan yang membuat lutut harus menahan beban lebih ekstra.

Gambar 5. Proses Akhir Pemasangan Petunjuk Pos 1
Gambar 6. Jejak Kaki Rusa yang Masih Baru
Gambar 7. Bekas Cakaran Beruang Madu
Gambar 8. Sisik dari Ular yang Usai Berganti Kulit

Ketika kami sedang memasang tanda penunjuk arah tanpa sengaja terlihat jerat untuk binatang berkaki empat yang sudah tidak berfungsi, tetapi masih terpasang dengan rapih di salah satu pohon. Tim keamanan dari resort Sekincau segera membereskan jerat tersebut dan melanjutkan perjalanan. Setelah tanjakan berakhir ditemukan tanda dari pemburu dan bercak darah dari hewan buruan, tanda yang dimaksud adalah tanda yang cukup aneh bagi kami yang masih awam segala hal tentang pemburuan liar. Setelah kejadian itu kami masih menemukan kotoran hewan dan sisik ular yang berada di dekat puncak. Sesampainya di puncak kami langsung makan siang dan mulai memasang tanda puncak sekincau, puncak Sekincau tidak terlalu luas dan tertutup oleh pepohonan sehingga tidak terlihat pemandangan sekitar.

Gambar 9. Jerat yang Terpasang dan Masih Berfungsi
Gambar 10. Ground Trap
Gambar 11. Tanda dari Pemburu yang Dipasang di Salah Satu Pohon

Karena waktu yang sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB, kami di puncak hanya istirahat dan memasang banner puncak. Perjalanan kami lanjutkan untuk segera menuju ke talang enam, mulai dari puncak sampai talang enam jalur yang dilalui adalah hutan hujan. Dengan ciri khasnya yaitu jalur yang lembab dan tanamannya rapat, perjalanan turun cukup merepotkan karena jalur yang lembab dan jalur yang curam. Banyak terdapat pohon tumbang dan pacet yang bergerilya. Setibanya di bukit awan, kami langsung disuguhkan oleh pemandangan yang sangat indah dan menarik perhatian kami untuk berlama-lama disana. Dari bukit awan ini wilayah TNBBS terlihat jelas sejauh mata memandang, dan sayangnya kami tiba pada waktu yang kurang pas karena cuaca mendung dan mengurangi keindahan dari bukit awan tersebut.

Gambar 12. Puncak Sekincau
Gambar 13. Bukit Awan

Setelah melewati bukit awan kami mulai memasuki hutan kembali dan hutan yang kami masuki lebih lembab lagi dan lebih curam, ada kalanya jalur tidak nampak dan membuat kami kebingungan tetapi karena adanya tim dari resort Sekincau kami tidak tersesat. Tidak jauh dari bukit awan, kami menemukan sebuah kubangan air. Tim dari resort berkata bahwa itu adalah kubangan yang mana babi biasa berendam dan berkubang. Kami mendekati kubangan tersebut dan kami mencium aroma yang tidak enak di kubangan itu berada, terlebih lagi banyak terdapat pacet yang mulai mendekat ke kaki kami. Setelah melewati kubangan babi kami tidak menemukan lagi kotoran hewan, bekas cakaran, dan jejak mereka, perjalanan terus membelah hutan yang jalurnya sulit untuk dikenali dan ada yang tertutup tanaman berduri.

Gambar 14. Kubangan Babi

Kami beristirahat sejenak setelah matahari terbenam, dan kami membagi kelompok untuk turun karena terlalu banyaknya orang dan itu akan menghambat perjalanan karena akan saling tunggu-menunggu. Olehkarena sudah dekat dengan talang enam, kami mendengar suara air dan ada sedikit suara kendaraan. Kemudian sekitar pukul tujuh malam kami tiba di sungai kecil yang biasa warga gunakan untuk keperluan sehari-hari. Setelah melewati sungai tersebut kami mengalami peristiwa mistis yang terjadi pada salah satu teman kami, dan alhamdulillah kami berhasil menenangkannya dan kami mengubah rencanya yang tadinya akan camp di bumi perkemahan tetapi kami menginap di rumah Pak Giyanto. Kami semua tiba tepat lima menit sebelum adzan Isya, setelah Isya kami langsung memasak dan menenangkan teman kami yang masih ketakutan. Setelah makan malam selesai, kami pun melakukan evaluasi dari kegiatan di hari itu.

BERSAMBUNG…

One Comment on “JEJAK SEKINCAU: JERAT SATWA SEKINCAU

  1. Pingback: JEJAK SEKINCAU: TALANG 6 TNBBS – KMPA ITERA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *